Senin, 29 Maret 2010

REVOLUSI INDUSTRI WUJUD INDUSTRIALISASI


Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mengalami peningkatan yang besar dari waktu ke waktu. Dalam sejarah dunia perkembangan teknologi mengalami tahapan-tahapan yang kompleks. Secara bertahap dan dari suatu masa ke masa memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda-beda. Perkembangan teknologi berkembang seiring dengan perkembangan manusia karena dapat dipastikan bahwa teknologi secara sederhana merupakan alat bantu pemenuhan kebutuhan manusia.
Kemampuan manusia untuk menciptakan alat bantu pemenuhan kebutuhannya adalah suatu wujud penalaran dan keilmuan yang kontinyu dari waktu kewaktu. Sejak peradaban manusia mula-mula juga sudah memiliki alat bantu (perkakas dan alat bercocok tanam). Dan dalam evolusi yang panjang sampai sekarang manusia selalu dan senantiasa menciptakan alat bantu demi pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini yang merupakan kelebihan sekaligus keunikan dari manusia dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.
Dari kenyataan diatas maka seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka di era globalisasi sekarang ini, tingkat perkembangan manusia yang menentukan kearah mana suatu teknologi diciptakan. Bangsa Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak bisa luput dari arus globalisasi. Bagaimanapun Indonesia harus memperisapkan diri dalam menghadapi tantangan global tersebut. Sedikit kita melihat akan masa lalu dimana bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa barat. Dan dalam masa yang panjang tersebut adanya kontribusi-kontribusi dari penjajahan itu sendiri terhadap perkembangan masyarakat Indonesia. Dalam masa kolonial di Indonesia sekitar akhir abad ke 17 dan awal abad ke 18 terjadi suatu peristiwa besar dalam sejarah dunia yaitu revolusi Industri di Inggris.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris. Penelitian-penelitian ilmiah yang dibantu oleh modal yang besar banyak dilakukan, sehingga pabrik-pabrik besar juga dapat dibangun. Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh Abraham Darby seorang Insinyur berkebangsaan Inggris yang berhasil menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh Jamess Watt, Insinyur berkebangsaan Skotlandia, pada tahun 1763. Berkat alat-alat tersebut aktivitas industri berkembang pesat. Mesin uap menjadi alat yang paling dikenal luas dan dimanfaatkan pada pabrik-pabrik seperti pabrik tekstil. Perkembangan tersebut diatas menjadi pendorong munculnya masyarakat modern.

2.1. Latar Belakang Terjadinya Revolusi Industri.
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14. Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegiatan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hansa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri. Kemudian pada abad 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah baru atau tanah jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa sehingga berkembanglah perdagangan lewat laut yang kemudian mengakibatkan terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris, Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia. Kemunculan golongan menegah ini yang menguasai sektor ekonomi dan melahirkan kapitalisme, akhirnya melahirkan ketegangan dengan tuan tanah yang telah mendominasi sebelumnya.
Revolusi ini ditandai dengan penyebaran Pencerahan, keberhasilan para filsuf dan karya-karya mereka. Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai alam dan memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga manusia dengan mesin. Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di Prancis, Jerman, Nederland dan terutama di Inggris. Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya, maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal perubahan yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi juga pada dunia produksi.
Revolusi industri di Inggris didukung oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor Ekstern:
a Revolusi ilmu pengetahuan abad 16: Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dll.
b Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu: The Royal Society for Improving Natural Knowledge dan The Royal Society of England (1662)
2. Faktor Intern:
a Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap (stabil)
b Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilik modal
c Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
d Inggris, memiliki jajahan yang luas
e Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
f Munculnya paham ekonomi liberal
g Munculnya revolusi agraria dalam penataan tanah dan metode baru dalam pertanian.
h Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan.
Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang: EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Tidak diketahui kapan tepatnya revolusi industri dimulai. Ada yang berpendapat bahwa revolusi industri dimulai sejak abad pencerahan, bahkan ada juga yang berpendapat sejak masa Yunani. Akan tetapi secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara lainnya dalam hal pembangunan pabrik yang menggunakan mesin berat. Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Dari tahun 1760 sampai 1870 banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin ini. Salah satu yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi nama Jenny yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767, yang diambil dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini ternyata tidak kuat, sampai di temukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian.

2.2. Revolusi Industri di Inggris (Indusustrialisasi)
Industrialisasi adalah suatu paham tentang penggunaan mesin-mesin produksi dalam mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dipabrik-pabrik sehingga menghasilkan produksi yang lebih efisien, ekonomis, dan hasil yang lebih besar daan cepat. Industrialisme merupakan paham/anutan sedangkan industrialisasi adalah proses atau bentuknya. Revolusi industri bukanlah suatu proses yang terjadi secara mendadak, melainkan melalui proses sejarah yang tejadi sebelumnya. Pengertian Revolusi Industri merujuk pada 2 hal yakni:
a. Perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai (jadi). Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia (dari penggunaan tangan/manual) dan tenaga hewan menjadi menggunakan mesin guna mendapatkan hasil yang melimpah.
b. Revolusi Industri ditandai dengan akibat-akibat yang revolusioner dalam kehidupan ekonomi, politik dan sosial.
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris. Penelitian-penelitian ilmiah yang dibantu oleh modal yang besar banyak dilakukan, sehingga pabrik-pabrik besar juga dapat dibangun. Faktor menentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh Abraham Darbby.
Pada tahun 1779, Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal Jenny dengan karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama Mule. Salanjutnya, ditemukan juga mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian. Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya adalah mesin besar dan berat yang tidak bisa dipasang di kedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah maka pertama kalinya tahun 1771 Ricard. A menemukan mesin kerangka air dan mendirikan sebuah pabrik.
Pada perkembangan selanjutnya dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya. Pada taraf berikutnya, muncul industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin sederhana sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap), telegram dan alat-alat pertanian.
Kenyataan ini, pada gilirannya juga melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut. Penemuan penemuan lainya :
a. John Kay menemukan kumparan terbang.
b. Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785.
c. James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796.
d. George Stephenson menemukan Kereta Api yang dinamakannya Rocket pada tahun 1829.
Atas hasil temuannya James Watt sering digelari Bapak Revolusi Industri walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan mesin uap hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712.
Penemuan berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transportasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Amerika Serikat, dst. Pada tahun 1851 Ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin dan bertebaran pusat-pusat industri dan pertambangan di seluruh Inggris.

2.3. Dampak Revolusi di Inggris Bagi Dunia dan Kehidupan Sosial di Indonesia.
Revolusi industri merupakan suatu tahapan yang mengubah hidup rakyat yang dianggap tidak baik menjadi lebih baik. Revolusi Industri adalah salah satu dari tahapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian maka revolusi industri memiliki dampak dan pengaruh bagi Inggris dan dunia termasuk Indonesia.
a. Dampak revolusi industri bagi Inggris dan dunia.
Dampak politik:
 Persaingan menguasai tanah jajahan.
 Faham kapitalisme (penanaman modal), Tanah jajahan untuk tempat penanaman modal, dan pemasaran hasil industri (sumber bahan mentah)
Dampak sosial:
 Muncul pusat-pusat industri secara besar-besaran
 Polusi udara
 Peningkatan mutu kualitas kehidupan masyarakat
 Nasib buruh tidak diperhatikan, terutama pengunaan buruh anak-anak dan wanita
 Muncul kawasan idustri "Black Country"
 Muncul revolusi sosial untuk memperbaiki nasib buruh (tokoh: Robert Owen)
 Muncul 2 lapisan masyarakat: buruh (partai buruh) dan penguasa (partai liberal)
 Timbulnya golongan borjuis dan golongan buruh. Pertentngan antar kedua golongan tersebut menimbulkan paham-paham sosialisme dan kemudian komunisme.
 Terjadinya urbanisasi, dimana penduduk daerah pertanian berduyung-duyung pindah ke kota-kota industri dan bekerja sebagai buruh perusahan sehingga lahan pertanian menjadi kosong, sehingga daerah-daerah disekitar industri sangat padat pendukungnya.
 Timbulnya kapitalisme modern. Kapitalisme adalah susunan ekonomi yang berpusat pada keberuntungan perseorangan, dimana uang memegang peranan yang sangat penting.
b. Dampak revolusi Industri bagi Indonesia.
Kemajuan teknologi industri menimbulkan babak baru dalam bidang imperiaslisme di Indonesia. Dalam perjalanan penjajahan kolonial di Indonesia ternyata memiliki dampak tersendiri. Indonesia sebagai daerah koloni mengalami perubahan di segala bidang :
 Bidang ekonomi
Dibangunnya pabrik-pabrik di daerah penghasil rempah-rempah. Contohnya; pabrik teh di Bogor, Pabrik gula di Tegal (abad 19) dll. Hal ini merupakan dampak langsung dari revolusi industri.
 Bidang sosial
Dibukanya daerah-daerah perkebunan baru di wilayah Indonesia dan diikuti pula dengan pembangunan saran transportasi dari pusat perkebunan menuju bandar-bandar transit perdagangan milik penjajah. Upaya ini sesungguhnya bertujuan untuk mendapatkan bahan mentah untuk diolah di pabrik-pabrik.
 Bidang kependudukan
Dampak dari revolusi industri mempengaruhi mobilisasi penduduk dari desa ke tempat pabrik-pabrik didirikan.
 Pendidikan
Terbukanya wawasan masyarakat terhadap nilai bahan mentah yang diproses menjadi barang jadi yang bernilai ekonomis. Didapatnya ketrampilan dalam proses kerja di pabrik-pabrik.
Dalam hal ini dampak revolusi Inggris bagi Indonesia secara tidak langsung adalah bangsa Indonesia mulai mengenal pendidikan. yaitu dengan politik “Balas Budi” yang dijalankan oleh Belanda sehingga masyarakat Indonesia mulai mengenal pendidikan walaupun berawal dengan hanya golongan-golongan bangsawan/priyai. Akan tetapi lama kelamaan pendidikan mulai menjamur di Indonesia sampai pada munculnya rasa nasionalisme dan kesadaran akan kondisi bangsa yang sedang dijajah yang menghasilkan pergerakan nasional pada 1908 oleh Budi Utomo.
 Bidang pertanian
Pola bercocok tanam yang bersifat tradisional berubah menuju pola bercocok tanam modern.

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Revolusi Industri di Inggris berdampak pada terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan, masyarakat baik di Inggris maupun secara bertahap mulai mempengaruhi dunia melalui daerah-daerah jajahan, maupun hubungan lintas benua, Negara dan lintas wilayah. Perubahan itu terjadi begitu cepat dan berdampak pada mobilitas migrasi penduduk yang cendrung mencari daerah yang mudah memperoleh kebutuhan pokok baik secara materil maupun kemudahan akses karena dampak dari revolusi industri yang mamicu munculnya teknologi baru dalam bidang telekomunikasi, transportasi, pertanian maupun dalam bidang ekonomi dan pendidikan, politik dan aspek geografis.
Revolusi industri di Inggris mempengaruhi kondisi sosiologis, politik, ekonomi budaya dimana budaya bercocok tanam beranekaragam diganti dengan jenis tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis.
Pengaruh dari hal ini, Belanda di Indonesia mulai mengeksplorasi sumber daya alam Indonesia baik manusianya, budayanya, hasil hutan, pertanian, maupun potensi tambang untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang sebanyak-banyaknya, namun hanya mengeluarkan modal yang sekecil-kecilnya. Dalam hal ini hak asasi masyarakat baik pribadinya maupun harta pemilik secara materil diabaikan oleh penjajah.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan realitas perkembangan IPTEKS sekarang ini, maka mayarakat Indonesia harus dapat mencintai produk atau produksi dalam negeri sebagai suatu wujud apresiasi terhadap perkembangan teknologi Indonesia. Hal ini merupakan suatu langkah maju dari suatu revolusi yang panjang sehingga akan menciptakan revolusi-revolusi baru pada masa yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA


Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta: Yayasan Idayu
Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Penerbit Airlangga
Jurusan Sejarah, 1998. Bahan Ajar Sejarah Eropa. Kupang; FKIP Undana.
Ritzer, George. 2003, Teori Sosiologi Modern, Jakarta, Prenada Media.
Soelaeman, M.M, 2001, Ilmu Sosial Dasar, Bandung, Refika Aditama.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sutjipto. 2005. Kurikulum Pendidikan Teknologi suatu Kebutuhan yang Tidak Pernah Terlambat. Jakarta: Kompas.
http://l32central.tripod.com/industri.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri

Sejarah Kebudayaan


SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA
(JAMAN PRASEJARAH SAMPAI DENGAN JAMAN PERUNGGU)

Manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang erat dan tak mungkin dipisahkan.Ada manusia berarti ada kebudayaan. Tidak ada kebudayaan tanpa pendukungnya, yaitu manusia. Untuk melangsungkan kebudayaan pendukungnya harus lebih dari satu orang, bahkan harus lebih dari satu generasi. Dengan kata lain kebudayaan harus diteruskan kepada orang lain dan kepada anak cucu serta keturunan selanjutnya termasuk anak didik kita.
1. Apakah Sejarah ?
Setiap rakyat di dunia ini mempunyai sejarah. Sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang menyangkut manusia sebagai mahkluk bermasyarakat yang terjadi pada masa lampau. Sejarah berarti pula kisah mengenai segala peristiwa yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa tersebut. Peninggalan-peninggalan itu disebut sumber sejarah. Ilmu yang mempelajari sumber-sumber untuk menyusun suatu kisah sejarah disebut ilmu sejarah.
Ilmu-ilmu sejarah mempelajari seluruh ruang lingkup kehidupan manusia di masa lampau. Semua sumber mengenai kehidupan manusia dalam suatu masyarakat diteliti. Sumber-sumber itu meliputi :
1. Sumber lisan : keterangan langsung dari para pelaku sebagai saksi-saksi sejarah;
2. Sumber tertulis : prasasti, piagam, dokumen, babad, naskah, surat kabar, laporan, rekaman dan sebagainya;
3. Sumber-sumber benda : alat, senjata, patung, perhiasan, gedung dan hasil budaya lainnya.
Jadi ilmu sejarah berusaha mengungkapkan masa lampau berdasarkan sumber-sumber lisan, tertulis maupun sumber-sumber yang berupa benda.
2. Apakah Prasejarah
Penelitian sejarah dilakukan sejak adanya manusia. Masa lampau manusia ada yang meninggalkan sumber tulisan dan ada yang tidak. Masa ketika belum ada tulisan disebut prasejarah.
Jika jaman prasejarah negeri kita ambil satu masa, maka jaman sejarah dapat dibagi menjadi 3 masa. Sejarah Kebudayaan Indonesia dapat dibagi menjadi 4 masa, yaitu :
1. Jaman prasejarah
Sejak dari permulaan adanya manusia dan kebudayaan sampai kira-kira abad ke-3 Masehi
2. Jaman purba
Sejak dari datangnya pengaruh India pada abad-abad pertama tarikh Masehi sampai lenyapnya kerajaan Majapahit sekitar tahun 1500 M
3. Jaman madya
Sejak datangnya agama dan pengaruh Islam menjelang akhir Majapahit sampai akhir abad ke-18
4. Jaman baru (modern)
Sejak masuknya anasir-anasir Barat dan tehnik modern pada kira-kira tahun 1900 sampai saat ini.
3. Pembagian Jaman Prasejarah
1. Arkaikum : jaman tertua, berlangsung kira-kira 2500 juta tahun. Kulit bumi masih panas sekali. Belum ada tanda-tanda kehidupan;
2. Palaeozoikum : jaman hidup tua berlangsung kira-kira 340 juta tahun. Sudah ada tanda-tanda kehidupan mulai dari binatang terkecil yang tidak bertulang belakang sampai pada jenis ikan dan permulaan amfibi dan reptil. Dinamakan juga jaman primer (pertama);
3. Mesozoikum : jaman hidup pertengahan (jaman sekunder) berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Kehidupan di bumi makin berkembang. Binatang-binatang mencapai bentuk yang besar sekali misalnya dinosaurus dan atlantosaurus. Jenis burung sudah mulai ada. Tetapi sesungguhnya jaman ini adalah jaman reptil karena jenis binatang yang paling banyak adalah jenis reptil.
4. Neozoikum atau Kainozoikum : jaman hidup baru berlangsung kira-kira 60 juta yang lalu sampai kini. Keadaan bumi semakin baik, kehidupan berkembang dengan pesat. Jaman ini dibagi menjadi :
1. Tertier : binatang raksasa semakin berkurang. Binatang menyusui, beberapa jenis monyet dan kera mulai hidup.
2. Kuarter : berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Jaman ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
a. Kala Plestocin : manusia mulai muncul di muka bumi, berlangsung kira-kira 3 juta sampai 10.000 tahun SM. Pada masa ini terjadilah perluasan lapisan es di kutub
b. Kala Holosin
4. Jaman Batu
Alat-alat dibuat dari batu meskipun tidak disangsikan ada juga alat-alat yang terbuat dari kayu atau bambu, tetapi bekas-bekasnya tidak ada sama sekali.
Jaman Batu dibagi atas :
1. Palaeolithikum atau jaman batu tua. Sebagai ciri jaman ini : alat-alat dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dihaluskan. Orang belum bertempat tinggal tetap, masih mengembara. Jaman ini berlangsung lama sekali yaitu selama jaman geologi pleistocen atau diluvium (jadi kira-kira 600.000 tahun SM). Pembagian jaman selanjutnya jatuh dalam jaman geologi holocen atau alluvium.
2. Mesolithikum atau jaman batu tengah. Alat-alat jaman ini masih menyerupai alat-alat palaeolithikum. Orang sudah mulai bertempat tinggal tetap.
3. Neolithikum atau jaman batu muda. Alat-alat batu sudah diasah dan diupam. Mulai dikenal tembikar dan tenunan. Orang sudah bertempat tinggal tetap dan bercocok tanam.
5. Jaman Logam
Adalah saat orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam yang ternyata lebih kuat dan lebih mudah dikerjakan daripada batu. Kebudayaan manusia sudah jauh lebih tinggi di jaman logam daripada di jaman batu.
Jaman logam dibagi atas :
1. Jaman tembaga : orang menggunakan tembaga sebagai bahan pembuatan alat-alatnya. Tembaga hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (juga di Indonesia) tidak didapatkan jaman tembaga.
2. Jaman perunggu : Alat-alat dibuat dari pencampuran tembaga dan timah sehingga menghasilkan perunggu yang lebih keras daripada tembaga.
3. Jaman besi : orang telah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Jaman besi ini adalah jaman terakhir dari prasejarah.
6. Manusia dan Budaya
Dalam arti terbatas, kebudayaan adalah pikiran, karya dan hasil karya manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan. Dalam arti yang amat luas, kebudayaan adalah totalitas pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar pada nalurinya dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar.
Manusia dan kebudayaan adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Untuk melangsungkan kebudayaan, diperlukan pendukung yaitu manusia yang diturunkan dari generasi ke generasi. Pengalaman budaya satu generasi diwariskan kepada generasi berikutnya. Dengan demikian maka perjuangan hidup manusia dapat berlangsung terus dan budaya dikembangkan terus dalam usaha manusia menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Warisan budaya yang sebenarnya adalah warisan pengalaman hidup yang tidak hanya diperoleh dari nenek moyang sendiri tetapi juga dari kelompok-kelompok lain yang terus berkembang baik dalam kemampuannya untuk menyelenggarakan kehidupan dalam besaran kelompok hingga tercipta aturan-aturan dan nilai-nilai dalam masyarakat yang bertujuan menjamin kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri. Jika tidak terdapat aturan dan nilai yang ditaati oleh anggota maka masyarakat akan punah.
7. Konsep Kebudayaan
Bila kita memperhatikan suatu masyarakat, maka dapat dilihat bahwa para warga mempunyai sifat-sifat individual yang berbeda akan memberi reaksi yang sama pada gejala-gejala tertentu. Reaksi yang sama disebabkan karena mereka memiliki sikap-sikap umum, nilai-nilai dan perilaku yang sama. Dalam anthropologi budaya, hal-hal yang sama itu dinamakan kebudayaan. Jadi kebudayaan adalah hal-hal yang dimiliki bersama dalam suatu masyarakat tertentu.
Ralph Linton mendefinisikan kebudayaan adalah seluruh cara hidup masyarakat termasuk bagian yang dianggap lebih tinggi atau lebih diinginkan. Bagi seorang ahli ilmu sosial, tidak ada masyarakat atau perorangan yang tidak berkebudayaan. Tiap masyarakat mempunyai kebudayaan, bagaimanapun sederhananya kebudayaan itu dan setiap manusia adalah makhluk berbudaya, dalam arti mengambil bagian dalam suatu kebudayaan.
Kebudayaan menunjuk pada berbagai aspek kehidupan. Kata itu meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap dan hasil kegiatan manusia yang khas dalam suatu masyarakat. Kita masing-masing dilahirkan dalam suatu kebudayaan yang pengaruhnya sangat kuat terhadap cara hidup serta cara berlaku yang akan kita ikuti selama hidup.
Kebudayaan merupakan cara berlaku yang dipelajari. Kebudayaan tidak tergantung dari transmisi biologis atau warisan melalui unsur genetis. Semua manusia dilahirkan dengan tingkah laku yang digerakkan oleh naluri yang tidak termasuk bagian dari kebudayaan.
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN
1. Penelitian Manusia Purba
Sejak abad ke-18 para ahli dari luar negeri tertarik untuk mengadakan penelitian manusia purba di Indonesia. Peneliti pertama adalah seorang dokter Belanda yang bernama DR. Eugene Dubois. Di Trinil Kabupaten Ngawi pada tahun 1889, dia berhasil mendapatkan tengkorak manusia purba pertama kali yang diberi nama Pithecanthropus erectus. Penelitian ini sangat menggemparkan dunia sehingga banyak ahli mengadakan penelitian di mana-mana untuk mencari manusia purba.
Satu team yang dipimpin oleh Nyonya Selenka mengadakan penelitian di Trinil tapi tidak menemukan apa-apa. G.H.R. Von Koenigswald mengadakan penelitian pada tahun 1931-1933 dan menemukan tengkorak manusia purba di Ngandong kabupaten Blora. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh orang Indonesia yaitu Prof.Dr.T.Jacob di daerah Sangiran meluas sampai sepanjang aliran Bengawan Solo.
2. Jenis-jenis Manusia Purba
a. Meganthropus
Von Koenigswald menemukan rahang bawah dan rahang atas pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran. Temuan ini adalah sisa dari Meganthropus palaeojavanicus. Meganthropus ini diperkirakan hidup pada 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu. Meganthropus mempunyai rahang yang kuat dengan badan yang tegap. Mereka hidup dengan mengumpulkan terutama tumbuh-tumbuhan.
b. Pithecanthropus
Species inilah yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi tubuhnya kira-kira 165 – 180 cm. Jenis-jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Solunsis dan Pithecanthropus Erectus. Tonjolan kening pada tengkorak Pithecanthropus tebal dan hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol. Hidup di antara 2,5 sampai 1,5 juta tahun yang lalu dan memakan segalanya. Mereka hidup berkelompok, berburu dan mengumpulkan makanan.
c. Homo
Fosil homo ditemukan di Wajak. Homo mempunyai tinggi tubuh antara 130 – 210 cm dengan berat badan kira-kira 30 – 150 kg. Mukanya lebar dengan hidung yang masih lebar, mulut dan dahi masih menonjol meskipun tidak seperti Pithecanthropus. Hidup antara 25 – 40 ribu tahun yang lalu. Tempat temuan yang lain di Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina) dan Cina Selatan. Dibanding dengan yang lainnya, homo sudah mengalami kemajuan. Mereka telah membuat alat-alat dari batu dan tulang. Hasil buruan dan jenis umbi-umbian sebagai makanannya telah dimasak menunjukkan kemajuan dalam cara berpikir.


MASA BERCOCOK TANAM
1. Kehidupan Manusia
Pada tahap terakhir masa berburu dan mengumpulkan makanan, mulai ada kelompok-kelompok manusia yang tidak sepenuhnya mengembara lagi. Mereka bertempat tinggal untuk waktu yang cukup lama di suatu tempat. Kemampuan mereka untuk menyelenggarakan hidup sudah mencapai suatu yang memungkinkan tumbuhnya pola baru. Pola ini berpokok pada kemampuan mengadakan persediaan makanan yang cukup hingga mereka tidak perlu selalu mengembara untuk memperoleh makanan.
Kemampuan mengadakan persediaan makanan menyangkut kemampuan mengadakan sendiri bahan makanan yang diperlukan yaitu dengan produksi atau kemampuan menyimpan bahan makanan hingga dapat bertahan lama. Kemampuan menyimpan bahan makanan hingga jangka waktu yang lama menyangkut teknik pengawetan misalnya daging binatang buruan diawetkan dengan menjemurnya.
Bersama dengan kemampuan mengadakan persediaan makanan, berkembang pula kemahiran untuk membuat wadah. Pada masa ini orang mulai membuat wadah dari tanah liat yang dibakar. Kemampuan membuat wadah berupa gerabah menyebabkan mereka mempunyai berbagai alat untuk menyimpan bahan makanan dan tentunya juga mempengaruhi cara memasak makanan.
Setelah orang berpengalaman membuat gerabah maka mutu gerabah itupun diperbaiki dengan menggunakan berbagai campuran. Perbaikan mutu itu dilakukan pula dengan perbaikan cara membakar gerabah. Selain itu gerabah pun dihias berbagai pola hias dan warna. Salah satu jenis hiasan pada gerabah ialah hiasan anyaman. Para ahli mengambil kesimpulan bahwa pada taraf bercocok tanam ini orang mulai dapat menenun.
Cara bercocok tanam pada masa itu adalah dengan berhuma yaitu dengan membersihkan hutan dan menanaminya. Setelah tanah tidak subur lagi mereka pindah ke bagian hutan lain dan mengulangi pekerjaan membuka hutan dan demikian seterusnya. Alat-alat batu masa ini sangat bagus buatannya. Alat-alat tersebut diupam hingga halus bahkan banyak yang dibuat dari batu indah misalnya kalsedon, batu api dan batu-batuan berharga lainnya.
2. Alat Batu, Gerabah dan Perhiasan
Beliung persegi adalah sebuah alat dari batu yang garis irisan melintangnya memperlihatkan sebuah bidang berbentuk segi panjang. Ada yang berukuran 20 cm dan ada yang berukuran 2,5 cm dari mata hingga pangkal. Beliung persegi adalah alat budaya pemandu untuk masa bercocok tanam di daerah Indonesia bagian barat. Alat budaya pemandu adalah alat hasil suatu budaya yang dapat dijadikan ciri khusus dari budaya di seluruh Indonesia.
Selain beliung banyak pula ditemukan papan-papan batu. Papan-papan itu tidak lain adalah beliung yang belum diupam. Benda-benda ini ditemukan dalam jumlah besar di suatu tempat yang rupanya adalah tempat bahan beliung batu. Kemudian papan-papan batu itu diperdagangkan. Pembeli akan mengupamnya dengan cara menggosokkannya pada sebilah bambu jenis keras dengan air sebagai pelicin. Beliung persegi ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Juga ditemukan di Semenanjung Malaka dan daratan Asia Tenggara.
Kapak lonjong adalah sebuah alat dari batu dengan garis penampang memperlihatkan sebuah bidang yang berbentuk lonjong. Pada umumnya kapak lonjong dibuat dari batu kali yang berwarna kehitam-hitaman dan diupam. Daerah penyebaran di Indonesia adalah di Kepulauan Maluku, Irian Jaya dan sebagian di Sulawesi Utara. Juga terdapat di Kepulauan Filipina, Taiwan dan Cina.
Mata panah merupakan alat berburu yang sangat penting dan terbuat dari batu yang tidak diupam. Ada dua macam mata panah yaitu yang bersayap dan yang tidak bersayap. Banyak ditemukan di gua-gua tempat peristirahatan para pemburu.
Gerabah adalah benda pecah belah dari tanah liat yang dibakar. Ada gerabah yang digunakan sehari-hari dalam rumah tangga dan ada pula gerabah yang diciptakan untuk keperluan upacara.
Sejak jaman prasejarah, manusia sudah mengenal perhiasan. Pada umumnya bahan untuk membuat hiasan adalah bahan-bahan yang mudah di dapat di sekitar tempat tinggal.

3. Bangunan Megalit
Bangunan megalit adalah bangunan-bangunan yang dibuat dari batu-batu besar dan digunakan dalam hubungan dengan kepercayaan. Bangunan ini dibangun untuk kepentingan penghormatan dan pemujaan roh nenek moyang. Jenis-jenis megalit adalah menhir, dolmen, sarkofagus, kubur peti batu, punden berundak, waruga dan arca.
Menhir adalah sebuah tugu dari batu tunggal yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang. Ada menhir yang berdiri tunggal di suatu tempat dan ada pula yang terdiri dari suatu kelompok. Menhir ditemukan di Sumatera Selatan, Sulawesi Tengah dan Kalimantan.
Dolmen digunakan sebagai peti mayat sehingga ditemukan tulang-tulang manusia disertai dengan periuk, gigi binatang, porselen dan pahat dari besi. Ada juga dolmen yang digunakan sebagai meja untuk meletakkan sesajian. Dolmen terutama ditemukan di Jawa Timur.
Sarkofagus dianggap sebagai peti mayat dan di dalamnya ditemukan tulang belulang manusia bersama bekal kuburnya. Sarkofagus banyak ditemukan di Bali dan dianggap sebagai benda keramat.
Kubur peti batu dibuat dari lempengan batu yang disusun menjadi peti. Kubur peti ini banyak ditemukan di daerah Kuningan Jawa Barat.
Punden berundak merupakan tempat pemujaan. Bangunan ini merupakan susunan batu yang disusun berundak-undak. Antara lain ditemukan di Lebak Sibedug daerah Banten Selatan.
Waruga adalah kubur batu berbentuk kubus atau bulat yang dibuat dari batu utuh. Banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara.
Arca-arca megalit menggambarkan binatang dan manusia. Binatang yang digambarkan ialah gajah, kerbau, harimau dan monyet. Untuk membuat arca dipilih batu yang bentuknya mirip dengan arca yang akan dibuat. Arca ditemukan antara lain di Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.


MASA PERUNDAGIAN
1. Kehidupan Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial ekonomi pada masa ini menampakkan kemajuan karena masyarakat sudah mampu mengolah logam. Masyarakat menampakkan ciri-ciri suatu masyarakat yang teratur karena adanya pembagian kerja dalam masyarakat. Pembagian kerja bukan hanya meliputi pembuatan alat dari logam tetapi juga dalam bidang-bidang lain. Walaupun pada masa ini telah dikenal logam tetapi alat-alat dari batu masih memegang peranan yang sangat penting.
Masa perundagian ini sangat penting artinya dalam perkembangan sejarah Indonesia. Peninggalan-peninggalan prasejarah masa ini menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya yang telah tumbuh pada masa itu. Benda-benda seni dan upacara menunjukkan kemahiran perundagian yang tinggi. Kehidupan masyarakat sudah teratur dan secara ekonomis cukup baik. Masyarakat sudah mengenal perdagangan yang dapat dilihat dari ditemukannya ragam hias pada benda-benda perunggu yang jelas memperlihatkan pengaruh budaya yang juga berkembang di daratan Asia Tenggara.
2. Alat-alat Masa Perundagian
Suatu kemahiran yang baru pada masa ini adalah kepandaian menuang logam. Teknik peleburan logam merupakan suatu tingkat teknik yang tinggi. Logam harus dipanaskan hingga mencapai titik leburnya kemudian dicetak menjadi perkakas-perkakas yang diperlukan.
Nekara perunggu ada yang mempunyai ukuran besar dan kecil. Nekara di Pejeng, Bali mempunyai garis tengah 160 cm dan tinggi 198 cm. Pola hias pada nekara bermacam-macam, antara lain pola bintang, pola geometrik, gambar burung, gambar gajah, gambar ikan laut, gambar kijang, gambar harimau dan gambar orang. Banyak ditemukan di Kepulauan Nusa Tenggara, Bali, Maluku, Selayar dan Irian Jaya. Di Indonesia bagian timur dan Nusa Tenggara terdapat benda yang bentuknya seperti nekara tetapi lebih kecil yang disebut moko.
Kapak perunggu berbentuk seperti pahat, jantung ataupun seperti tembilang. Pola hiasan pada kapak perunggu ialah pola topeng, mata dan pola geometrik. Tipe kapak perunggu dari rote adalah tipe kapak yang indah bentuknya.
Bejana perunggu adalah sebuah benda yang bentuknya mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Satu ditemukan di Madura dan satu di Sumatera.
Arca-arca perunggu berbentuk macam-macam. Ditemukan di Bangkinang (Provinsi Riau), Lumajang dan Bogor dengan ukuran 5 -15 cm.
Banyak perhiasan dari perunggu yang ditemukan di Bogor, Bali dan Malang. Perhiasan-perhiasan juga ditemukan sebagai bekal kubur.
Jenis-jenis alat yang terbuat dari besi antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul dan tongkat. Ditemukan di Gunung Kidul (Jogyakarta), Bogor, Besuki dan Punung Jawa Timur.
Pembuatan gerabah mengalami kemajuan pesat.Kegunaan gerabah semakin meningkat sehingga diperjual belikan. Cara-cara pembuatan gerabah pada masa ini lebih sempurna daripada di masa bercocok tanam. Masa perundagian adalah masa perkembangan pesat dari berbagai kemahiran membuat alat. Gerabah pada masa ini ditemukan di Buni (Bekasi), Gilimanuk (Bali), Kalumpang (Sulawesi Tengah), Melolo (Sumba), Anyer (Jawa Barat), Bogor (Jawa Barat).
Pada jaman prasejarah manik-manik telah dipakai sebagai perhiasan. Pada masa ini manik-manik dibuat dari berbagai jenis bahannya. Ditemukan di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor dan Buni.

Sabtu, 27 Maret 2010

pendidikan sejarah

PROFIL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNDANA

Jurusan Pendidikan Sejarah merupakan salah satu Jurusan yang terdapat pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana dan juga merupakan salah satu Jurusan yang ada dalam naungan LPTK Negeri yang bertugas sebagai penghasil guru pendidikan sejarah untuk keperluan regional Nusa Tenggara Timur. Jurusan Pendidikan Sejarah hanya memiliki 1 Program Studi yaitu Program Studi Pendidikan Sejarah yang terakreditasi dengan nilai B sejak tahun 2004.

Riwayat Jurusan

Jurusan Pendidikan Sejarah merupakan salah satu jurusan yang ada pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Undana didirikan atas dasar Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Rebuplik Indonesia Nomor 111 tahun 1962 tanggal 28 Agustus 1962, yang diperkuat dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 1963, bersamaan dengan didirikannya Universitas Nusa Cendana terhitung Tanggal1 September 1962 yang diresmikan pada tanggal 17 September 1962 dalam Rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Dati I Nusa Tenggara Timur. Pada saat itu Undana terdiri atas empat fakultas yakni; Faultas Keguruan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan.

Pada tanggal 1 Mei 1964 berdasarkan Keputusan bersama Menteri P dan K dan Menteri PTIP Nomor 32/34 Tahun 1964 dan Keputusan PTIP Nomor 35/36 Tahun 1964, FKIP dipisahkan dari Universitas Nusa Cendana menjadi bagian dari IKIP Malang Cabang Kupang dan Cabang Ende. Kemudian sesuai Keputusan Dirjen Perguruan Tinggi Nomor 1 tahun 1968 Tanggal 1 Januari 1968, IKIP Malang Cabang Kupang dan Ende di integrasikan kembali dalam Universitas Nusa Cendana menjadi Fakultas Keguruan(FKg) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) terhitung tanggal 1 Januari 1968.

Penggabungan Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan menjadi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sesuai Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 1982, dan atas dasar Keputusan Dirjen DIKTI Nomor100/DIKTI/Kep/1984 Tanggal 21 Agustus 1984 FKIP Undana menyelenggarakan 5 Jurusan yang terdiri dari 15 Proram Studi termasuk Program Studi Pendidikan Sejarah yang berada dalam Jurusan PIPS. Namun pada tahun 2004 empat Program Studi; Ekonomi, PPKn, Geografi dan Sejarah dilebur menjadi empat Jurusan sesuai keputusan Rektor Universitas Nusa Cendana Nomor 143/KP/24 Tentang Pengangkatan Ketua dan Sekretaris Jurusan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana.

Visi dan Misi Jurusan

1. Visi

Tersedianya lulusan yang memiliki kemampuan/kompetensi keilmuan yang profesional, kondusif, kretaif, inovatif, pada tataran lokal, nasional, regional dan internasional.

2. Misi

2.1. Menciptakan iklim kerja yang kondusif untuk terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi;

2.2. Meningkatkan lulusan yang memiliki kemampuan akademis di bidang sejarah dan kebudayaan;

2.3. Menghasilkan lulusan (out put) yang mampu berpikir kreatif, inovatif dan berkompeten dalam bidang sejarah dan kebudayaan pada tingkat lokal, nasional, regional dan internasional

Tenaga Akademik

Jurusan Pendidikan Sejarah memiliki struktur akademik yang terdiri dari 1 orang Ketua Jurusan, 1 orang Sekretaris Jurusan dan 9 0rang dosen tetap.

Tenaga Akademik Jurusan Pendidikan Sejarah terdapat 9 orang yang terdiri dari 1 orang Guru Besar, 6 orang Magister dan 2 orang S1. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1 : Tenaga Akademik Jurusan Pendidikan Sejarah Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No

Nama Tenaga Akademik

NIP

Pangkat/Gol/Jabatan

Pendidikan Terakhir

1.

Prof. E. Kopong, M. Ed, Ph. D

130608275

Pembina Utama/IVD/Guru Besar

S3

2

Drs. M. M. Koehuan, MH

130534917

Pembina/IVA/Lektor Kepala

S2

3

Dra. L. Rubino

130677215

Pembina/IVA/Lektor Kepala

S1

4

Drs. Jonas Thene, M. Si

131813988

Pembina Utama Muda/IVB/Lektor Kepala

S2

5

Drs. N. S. Gabriel, M. Hum

131574168

Penata Tk I/IIID/Lektor

S2

6

Drs. Andereas Ande, M. Si

131864017

Penata Tk I/IIID/Lektor

S2

7

Drs. Djakariah, M. Pd

131953310

Penata/IIID/Lektor

S2

8

Drs. Joni J. A. Ninu

132050289

Penata/IIIC/Lektor

S1

9

Drs. M. Taneo, M. Si

132105222

Penata/IIID/Lektor

S2

Sumber : Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Undana

Kemahasiswaan

Sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDK dan SPMB yang dilaksanakan secara nasional untuk semua Perguruan Tinggi Negeri di Indoensia. Mahasiswa yang diterima di Jurusan Pendidikan Sejarah harus memenuhi persyaratan akademik dan administrasi. Hingga tahun akademik 2006/2007, calon mahasiswa baru yang mendaftar meningkat secara tajam, sehingga cukup banyak juga yang tidak diterima. Ini menunjukkan cukup banyak calon mahasiswa yang berminat menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah.

Jumlah mahasiswa sejarah yang aktif melakukan perkuliahan pada semester ganjil tahun akademik 2007/2008 berjumlah 269 Perbandingan dosen dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah adalah 1: 29. Perbandingan ini masih dalam batas ideal yang ditentukan untuk bidang ilmu sosial, yaitu 1:30. Perbandingan ini telah menjamin proses pembelajaran yang bermutu di Jurusan Pendidikan Sejarah

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah banyak yang terlibat dalam kegiatan ektrakulikuler (Organisasi Kemahasiswaan) dan kegiatan kepemudaan dalam masyarakat.

Waktu penyelesaian studi mahasiswa berkisar antara semester 9-14. hal ini disebabkan karena terdapat distribusi mata kuliah sampai semester VIII, proposal penelitian diajukan semester VIII, aturan Universitas yang mengharuskan mahasiswa PPL setelah mencapai 130 SKS.